Istilah gaji bagi seorang agen asuransi mungkin saja tidak terlalu tepat.
Pendapatan seorang agen asuransi sebenarnya bukan berasal dari gaji, melainkan dari komisi penjualan yang diterimanya.
Apapun istilahnya, pendapatan yang diterima seorang agen asuransi bisa melebihi gaji direksi sebuah perusahaan.
Peluang Karir yang Besar
Peluang karir di asuransi sangatlah besar. Menurut sebuah survei, kurang dari 5% penduduk Indonesia yang telah memiliki asuransi jiwa.
Artinya, dari 250 juta penduduk Indonesia, baru sekitar 12,5 juta yang telah terasuransikan.
Selain besarnya potensi pasar, pendapatan seseorang yang berkarir di sektor asuransi juga bisa menjadi gantungan hidup.
Gaji agen asuransi bisa lebih besar dari orang yang bekerja di bank atau di sektor lain yang dianggap basah.
Namun, untuk mencapai pendapatan yang besar, agen asuransi harus tekun dengan pekerjaannya.
Seperti telah disampaikan sebelumnya, seorang agen tidak mendapatkan gaji. Saat tidak berproduksi, maka pendapatannya akan turut nol. Namun jika menjalaninya dengan tekun dan antusias, maka langit adalah batasnya.
Skema Pendapatan Agen Asuransi
Mengapa pendapatan seorang agen asuransi bisa besar? Bagaimana skema pendapatan seorang agen?
Secara garis besar, pendapatan seorang agen berasal dari dua sumber: komisi penjualan dan overriding.
Komisi penjualan didapatkan seorang agen setelah berhasil menjual produk asuransi kepada klien.
Sedangkan overriding diperoleh dari jaringan yang dimiliki seorang agen. Agen senior yang memiliki agen yunior dalam jaringannya, berhak mendapatkan overriding atau komisi saat si yunior melakukan penjualan.
Dihargai Di Luar Negeri
Pekerja asuransi di luar negeri sangat dihargai. Profesi ini menjadi bagian penting dari tatanan masyarakat yang telah lebih sadar berasuransi
Agen asuransi dihargai karena masyarakat di sana mengetahui bahwa dari segi pendapatan, bekerja di sektor asuransi sangatlah menjanjikan.
Selain itu, profesionalitas dan selalu menjunjung etika juga membuat profesi ini semakin dihargai.[]